Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Hidrolisis Garam

I.   STANDAR KOMPETENSI : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya II.   KOMPETENSI DASAR : Menentukan jenis garam yang  mengalami hidrolisis dalam air dan pH larutan garam tersebut III.   TUJUAN : Untuk mengetahui sifat larutan garam yang terhidrolisis IV.   TEORI : Hidrolisis adalah  peristiwa penguraian garam oleh air membentuk basa dan asamnya kembali. Larutan garam ada yang bersifat asam, basa atau netral, tergantung dari asam – basa penyusunnya. ·    Garam yang terbentuk dari asam lemah  dan basa kuat mengalami hidrolisis sebagian (hidrolisis     sebagian) ·    Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah juga mengalami hidrolisis sebagian ·    Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total. Garam yang terbentuk dari basa kuat dan asam kuat dalam larutan tidak mengalami hidrolisis sehingga konsentrasi ion H+ dan OH- dalam larutan  adalah sama dan
TITRASI ASAM – BASA STANDAR KOMPETENSI : Memahami sifat – sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya KOMPETENSI DASAR      : Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dan hasil titrasi asam basa I. Tujuan A.Menentukan konsentrasi HCl dan larutan NaOH B.Menentukan kadar asam asetat dalam cuka dapur dengan titrasi asam basa II. Teori Titrasi adalah metode analisis kuantitatif untuk menentukan kadar suatu suatu larutan. Dalam titrasi zat yang akan ditentukan konsentrasinya dititrasi oleh larutan yang konsentrasinya diketahui dengan tepat dan disertai penambahan indicator. Larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut larutan baku atau larutan tandar, sedangkan indicator adalah zat yang memberikan tanda perubahan pada saat titrasi berakhir yang dikenal dengan istilah titik akhir titrasi. Berdasarkan pengertian titrasi, maka titrasi asam basa merupakan metode penentuan kadar larutan asam dengan zat peniter (titrant) s